Jumat, 09 Februari 2019
Balige,Tobasa-stdhkbp.ac.id-Sekolah Tinggi Diakones (STD) HKBP telah menyelenggarakan Konsultasi Misi-Diakonia. Pada 31 Januari-08 Februari 2019. Konsultasi yang mengangkat tema “Making God’s Name Great” ini, terselenggara atas kerjasama Sekolah Tinggi Diakones HKBP dengan United Evangelical Mission (UEM). Konsultasi ini diikuti oleh sivitas akademika Sekolah Tinggi Diakones HKBP mulai pukul 10.15-12.00 Wib kemudian dilanjutkan pukul 14.00-16.00 Wib setiap harinya.

Ketua Sekolah Tinggi Diakones HKBP Diak. Serepina Sitanggang, MRE menyambut dan memperkenalkan narasumber Rev. Dr. Gotthard Oblau kepada seluruh sivitas akademika pada 31 Januari 2019, tepatnya setelah ibadah pagi. Dalam sambutannya beliau memotivasi sivitas akademika agar menggunakan kesempatan ini untuk memperdalam dan memperluas wawasan terkait dengan misiologi dan kontekstual misi pada saat ini. Rev. Dr. Gotthard Oblau merupakan seorang pendeta asal Jerman yang telah memiliki banyak pengalaman melalui perjalanan dan pelayanan misinya ke berbagai negera.
Konsultasi Misi-Diakonia ini diawali dengan pembahasan tentang proses pemanggilan Allah kepada Musa untuk bermissi (Keluaran 3: 1-14). Misi adalah memuliakan dan menjadikan nama Allah menjadi besar. Oleh karena itu, sivitas akademika juga diberikan pemahaman yang sangat mendalam tentang Allah “YHWH (Yahweh)”. Beliau menjelaskan bahwa kunci ataupun konsep dasar dari missiologi itu sendiri terdapat dalam kitab Filipi 2. Beliau juga menghubungkan konsep Martin Luther dalam bermissi, salah satunya tentang doktrin dua kerajaan, yang kemudian dilanjutkan dengan penjelasan bagaimana cara Allah untuk menolong dan menyelamatkan orang berdosa melalui pemanggilannya kepada Abraham. Beliau menekankan bahwa Abraham dan Sekolah Tinggi Diakones HKBP memiliki visi yang sama yaitu menjadi berkat bagi dunia.

Bermisi yang kontekstual mengandung pengertian bagaimana cara manusia memuliakan nama Allah “Making God’s Name Great”, bukan menjadikan semua orang menjadi Kristen. Memuliakan nama Allah melalui doa, perayaan, evangelisasi dan diakonia. Strategi pelayanan misi pada saat ini, diawali dari cerminan kehidupan pribadi manusia (jati diri) sebagai orang Kristen sehingga orang lain melihat dan menyaksikan keberadaan Allah yang disembah.
Konsultasi ini berjalan dengan baik pemaparan materi dan diskusi dua arah melalui berbagai pertanyaan yang diberikan oleh sivitas akademika setiap harinya. Konsultasi ini ditutup pada Kamis, 7 Pebruari 2019 pada pukul 12.00 WIB. Malam harinya, sivitas akademika melaksanakan acara perpisahan sederhana sebagai ungkapan syukur atas kehadiran Rev. Dr. Gotthard Oblau ke Sekolah Tinggi Diakones HKBP. (Redaksi)