Selasa, 16 Maret 2019
Balige, stdhkbp.ac.id– Sekolah Tinggi Diakones HKBP melaksanakan jalan salib yang dirangkai dalam suatu ibadah. Ibadah ini berlangsung dengan hikmat yang dimulai pada pukul 05.00 WIB. Jalan salib mengingatkan seluruh sivitas akademika Sekolah Tinggi Diakones HKBP akan perjalanan penderitaan dan sengsara Tuhan Yesus Kristus dan melihat-Nya memikul penderitaan karena dosa-dosa manusia.
Pragmen perjalanan penderitaan Yesus Kristus menjadi perhatian utama dalam ibadah ini, yang dibagi dalam III (tiga) stasiun berbeda dan dibawakan oleh mahasiswa Tingkat II Angkatan 2017 Sekolah Tinggi Diakones HKBP. Stasiun I (pertama) tentang kisah Yesus saat ditangkap di taman Getsemane. Pragmen ini kemudian disambut dengan tarian meditatif. Stasiun II (kedua): Yesus dihadapah Makamah Agama; yang kemudian disambut dengan koor “O Godang Ni Tuani”. Stasiun III (tiga) : Yesus disalibkan; yang disambut dengan nyanyian jemaat dari Buku Ende HKBP No. 683 “Di Adopanmu Jesus”.
Instrumen musik rekorder, koor, nyanyian passion dari Buku Ende HKBP serta tarian meditatif menjadikan ibadah ini semakin hikmat. Seluruh rangkaian jalan salib ini, disimpulkan oleh Diak. Lamria Sinaga, M.Th dalam renungan yang menekankan penderitaan Yesus memberikan kelegaan kepada pengikutNya, yang membawa kita kepada Firdaus dan memberikan kita kemenangan yang kekal.
Ibadah jalan salib ini dihadiri oleh Ketua, dosen, staf, mahasiswa Sekolah Tinggi Diakones HKBP serta mahasiswa Akademi Perawat HKBP Balige. Ibadah jalan salib selesai pada pukul 06.30 Wib yang kemudian dilanjutkan dengan jamuan makan bersama.
Ketua Sekolah Tinggi Diakones HKBP dan seluruh sivitas akademika mengucapkan selamat menjalani minggu passion terakhir. Kiranya penderitaan dan pengorbanan-Nya melegakan jiwa kita semua. (Redaksi)